Visi Sekolah

VISI : KOMPETITIF DALAM PRESTASI, BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, DAN BERBUDAYA

Sabtu, 17 Maret 2012

Jurnal Penelitian Tahun 2011

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI POKOK UKURAN PEMUSATAN DATA TUNGGAL MELALUI MEDIA PERMEN 
DI SMP NEGERI 36 SEMARANG


AGUS SUPRIYANTO, S.Pd, M.Kom
SMP Negeri 36 Semarang
sainsfikri@yahoo.com


Abstrak

Matematika merupakan kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh semua orang sehingga dalam pembelajaran di sekolah matematika memegang peranan yang sangat penting. Salah satu cabang matematika adalah statistika yang telah merambah kesemua cabang ilmu. Di dalam pembelajaran di sekolah, khususnya siswa SMP Negeri 36 Semarang terdapat beberapa materi yang sulit dipahami yaitu soal cerita yang menyangkut rata-rata.
Media permen salah satu alat untuk membantu kesulitan siswa dalam memahami soal cerita. Berdasarkan pengamatan dan wawancara, siswa  tertarik menggunakan media permen dalam kegiatan pembelajaran. Media ini sangat menarik bagi siswa, karena selama ini mereka belum pernah mengalami permen sebagai media pembelajaran. Selain itu media ini sangat mudah didapatkan dan berbiaya murah.
Hasil penelitian pada setiap siklus dalam penelitian selalu menunjukkan peningkatan hasil. Hasil tes pada siklus 1 sebesar 6,63 hal ini menunjukkan peningkatan sebesar 1,86 dari tahap awal yang rata-rata nilainya sebesar 4,77. Pada siklus ke 2 terjadi peningkatan hasil d ari siklus pertama. Hasil rata-rata nilai pada siklus ke 2 adalah 7,56 yang berarti terjadi peningkatan hasil sebesar 0,93 dari siklus 1.
Media permen dapat digunakan sebagai media alternatif dalam pembelajaran baik sesama guru di SMP N 36 Semarang maupun sekolah lain yang mengalami permasalahan yang sama. Tidak menutup kemungkinan pada materi pelajaran matematika yang lain dapat memanfaatkan media permen dalam pembelajaran misalnya materi peluang.

Kata Kunci: Media, Permen, Statistika, Inovatif

 
Daftar Pustaka
1.             __________Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2.             Anto Dajan.1984.Pengantar Metode Statistika jilid II. Jakarta:LP3ES
3.             Anto Dajan.1983.Pengantar Metode Statistika jilid I. Jakarta:LP3ES
4.             FIP-UPI, 2003. Media Pembelajaran. dalam www.upi.ac.id
5.             Nurhadi, Dr., 2004. Pembelajaran Kontekstual. Malang : Universitas Negeri Malang.
6.             S. Nasution, Prof. Dr., M.A., 2003. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
7.             Sudjana Nana, 2000. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru.


Minggu, 04 Maret 2012

Jurnal Penelitian Tahun 2011

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MELALUI IHT DAN PEMBERDAYAAN MGMP TINGKAT SEKOLAH DI  SMP NEGERI 36 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012
                                           
L.YEKTI SETYOWATI, M.Pd.
SMP Negeri 36 Semarang


Abstrak

Berdasarkan UU tentang Guru dan Dosen, guru profesional seharusnya memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogis, kognitif (profesional), personaliti (kepribadian), dan sosial. Untuk meningkatkan kemampuan guru sehingga menjadi guru yang professional, maka dilakukan pelatihan melalui kegiatan In House Training (IHT) yang dipandu oleh teman sejawat yang telah lolos sebagai guru pemandu. Selain kegiatan IHT, dilakukan pula pemberdayaan MGMP tingkat sekolah sehingga kegiatan lebih terarah pada mata pelajaran. Kegiatan peningkatan profesional seorang guru dilakukan pula dengan Penelitian Tindakan Sekolah sehingga kegiatan akan lebih fokus karena akan diperoleh kelemahan dan kelebihannya.
Pada penelitian ini dilakukan melalui dua siklus. Siklus pertama adalah kegiatan IHT dengan melakukan workshop secara bersama-sama. Hasil yang diperoleh pada siklus 1 adalah sebanyak 33,3% kegiatan belum maksimal, hasil kuisioner sebanyak 45,65% guru kegiatan tidak efektif dan hasil tes akademik sebanyak 15 orang guru memperoleh nilai lebih dari 80.
Hasil siklus ke 1 belum maksimal, maka setelah dilakukan refleksi, maka dilakukan siklus ke 2 dengan melakukan pemberdayaan MGMP tingkat sekolah. Hasil yang diperoleh pada siklus ke 2 adalah sebagai berikut, sebanyak 82,61% kegiatan berjalan dengan efektif, hasil kuisioner menunjukkan 93,48% menganggap kegiatan berjalan dengan baik dan hasil tes akademik 84,78% peserta memperoleh nilai lebih dari 80%.
Perbandingan hasil siklus ke-1 dan siklus ke-2 menujukkan peningkatan yang signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan pemberdayaan MGMP tingkat sekolah sangat efektif untuk dilakukan. Dengan demikian kegiatan pemberdayaan MGMP tingkat sekolah perlu dilanjutkan untuk kegiatan-kegiatan yang lain.

Kata Kunci: Profesional, IHT, Pemberdayaan, MGMP

Jumat, 02 Maret 2012

KEAJAIBAN MATEMATIKA

Seringkali mendapatkan keajaiban dalam matematika. Banyak sudah penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dalam operasi hitung matematika, banyak pula diketemukan (mempunyai pola tertentu). Berikut ini adalah salah satu kejaiban matematika dilihat dari operasi hitungnya.
1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321