Visi Sekolah

VISI : KOMPETITIF DALAM PRESTASI, BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, DAN BERBUDAYA

Minggu, 04 Maret 2012

Jurnal Penelitian Tahun 2011

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MELALUI IHT DAN PEMBERDAYAAN MGMP TINGKAT SEKOLAH DI  SMP NEGERI 36 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012
                                           
L.YEKTI SETYOWATI, M.Pd.
SMP Negeri 36 Semarang


Abstrak

Berdasarkan UU tentang Guru dan Dosen, guru profesional seharusnya memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogis, kognitif (profesional), personaliti (kepribadian), dan sosial. Untuk meningkatkan kemampuan guru sehingga menjadi guru yang professional, maka dilakukan pelatihan melalui kegiatan In House Training (IHT) yang dipandu oleh teman sejawat yang telah lolos sebagai guru pemandu. Selain kegiatan IHT, dilakukan pula pemberdayaan MGMP tingkat sekolah sehingga kegiatan lebih terarah pada mata pelajaran. Kegiatan peningkatan profesional seorang guru dilakukan pula dengan Penelitian Tindakan Sekolah sehingga kegiatan akan lebih fokus karena akan diperoleh kelemahan dan kelebihannya.
Pada penelitian ini dilakukan melalui dua siklus. Siklus pertama adalah kegiatan IHT dengan melakukan workshop secara bersama-sama. Hasil yang diperoleh pada siklus 1 adalah sebanyak 33,3% kegiatan belum maksimal, hasil kuisioner sebanyak 45,65% guru kegiatan tidak efektif dan hasil tes akademik sebanyak 15 orang guru memperoleh nilai lebih dari 80.
Hasil siklus ke 1 belum maksimal, maka setelah dilakukan refleksi, maka dilakukan siklus ke 2 dengan melakukan pemberdayaan MGMP tingkat sekolah. Hasil yang diperoleh pada siklus ke 2 adalah sebagai berikut, sebanyak 82,61% kegiatan berjalan dengan efektif, hasil kuisioner menunjukkan 93,48% menganggap kegiatan berjalan dengan baik dan hasil tes akademik 84,78% peserta memperoleh nilai lebih dari 80%.
Perbandingan hasil siklus ke-1 dan siklus ke-2 menujukkan peningkatan yang signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan pemberdayaan MGMP tingkat sekolah sangat efektif untuk dilakukan. Dengan demikian kegiatan pemberdayaan MGMP tingkat sekolah perlu dilanjutkan untuk kegiatan-kegiatan yang lain.

Kata Kunci: Profesional, IHT, Pemberdayaan, MGMP


Daftar Pustaka

Ardhana, W. 2000. Reformasi pembelajaran menghadapi abad pengetahuan. Makalah. Disajikan dalam Seminar dan Diskusi Panel Nasional Teknologi Pembelajaran V, tanggal 7 Oktober 2000, di UM.
Arends, R. I., Wenitzky, N. E., & Tannenboum, M. D. 2001. Exploring teaching: An introduction to education. New York: McGraw-Hill Companies.
Brooks, J.G. & Martin G. Brooks. 1993. In search of understanding: The case for constructivist classrooms. Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development.
Burden, P. R., & Byrd, D. M. 1996. Method for effective teaching, second edition. Boston: Allyn and Bacon.
Costa, A. L.1991. The school as a home for the mind. Palatine, Illinois: Skylight Training and Publishing, Inc.
Gardner, H. 1999. Intelligence reframed: Multiple intelligences for the 21th century. New York: Basic Books.
Gunter, M. A., Estes, T. H., & Schwab, J. H. 1990. Instruction: A models approach. Boston: Allyn and Bacon.
Hamalik, O. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Bumi Aksara
Hasibuan, JJ & Moedjiono.1993.  Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syaefudin, S. (2009). Pengembangan Profesi Guru. Bandung: CV. Alfabeta.

S.Nasution. (2000). Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Uzer Usman, Moh.  1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Baru.
Wadjdi, Fareid. 2005. Praktik Mengajar ‚“Modul Diklat Calon Widyaiswara, Jakarta : LAN.
 ___________. 2007.  Pedoman Microteaching. Jakarta: UNJ.
Usman, M.Uzer. (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar